Selamat datang para Bintang di Kampus Peradaban MIS ISLAM TERPADU AL USWAH PASIRIAN, Mewujudkan generasi Qur'ani, Berprestasi, dan Mandiri

Tumbuh Tangguh dan Mandiri: Persari 2025 MIS IT Al-Uswah Tanamkan Jiwa Siaga Sejati


Sabtu, 8 November 2025, suasana pagi di Taman Wisata Tambuh Raya, Desa Condro, Pasirian, Lumajang tampak lebih hidup dari biasanya. Ratusan siswa kelas 2 dan 3 MIS Islam Terpadu Al-Uswah berkumpul dengan wajah penuh semangat mengikuti kegiatan Persari (Perkemahan Satu Hari) Pramuka Siaga. Acara yang dimulai pukul 06.00 hingga 14.00 WIB ini menjadi wadah pembelajaran luar ruang untuk menanamkan nilai-nilai kemandirian, kebersamaan, dan tanggung jawab.

Dengan tema besar “Membentuk Generasi yang Berakhlak Mulia, Mandiri, dan Bertaqwa kepada Allah SWT”, kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberi pengalaman menyenangkan, tetapi juga memperkuat karakter anak-anak sejak dini. Didampingi guru pembina dan panitia, mereka mengikuti serangkaian kegiatan terencana yang memadukan unsur spiritual, kedisiplinan, olahraga, serta kerja sama dalam satu hari penuh kebersamaan.

Pra-Kegiatan: Semangat yang Mengalir dari Sekolah hingga Rumah

Persiapan kegiatan sudah terasa sejak beberapa hari sebelumnya. Anak-anak yang sudah dipenuhi antusiasme, kian bersemangat untuk mempersiapkan barang bawaan. Daftar perlengkapan memang cukup panjang: mulai dari seragam pramuka lengkap, mukenah, sajadah, botol minum pribadi, hingga handuk dan jas hujan. Namun, anak-anak diajarkan untuk mandiri sejak dari persiapan acara, sehingga diharapkan masing-masing mem-packing barang bawaan sendiri.

Di rumah, orang tua turut terlibat mendampingi anak-anak menyiapkan segala kebutuhan. Momen ini menjadi ajang latihan tanggung jawab, bagaimana anak belajar mengemas sendiri perlengkapannya, memeriksa ulang barang, dan memastikan semua siap untuk kegiatan keesokan harinya.

Di sekolah, para pembina melakukan persiapan acara bahkan sejak H-14, mulai dari persiapan rundown, teknis acara, hingga merancang game outbound yang seru, menarik, sekaligus edukatif. Semua itu dirancang untuk memberikan experience pembelajaran terbaik bagi anak-anak Siaga MIS Islam Terpadu Al-Uswah.

Keseruan Hari H: Belajar, Bermain, dan Beribadah di Alam Terbuka

Sejak sebelum pukul 06.00 WIB, peserta sudah berdatangan di lokasi perkemahan. Dengan seragam pramuka lengkap, wajah-wajah kecil itu memancarkan semangat luar biasa. Kegiatan diawali dengan check-in peserta, kemudian dilanjutkan dengan shalat dhuha dan muroja’ah bersama. Udara pagi yang segar menambah khidmat suasana ibadah, menjadikan awal kegiatan ini penuh keberkahan.

Sekitar pukul 07.00 WIB, kegiatan berlanjut dengan upacara pembukaan. Upacara dipimpin oleh Ananda Daffara Zhafran Al Faizan (kelas 3B). Suara lantang peserta menyerukan Dwi Dharma Siaga, sementara bendera merah putih berkibar gagah di tengah lapangan. Pembina upacara, Ustadzah Siti Aisah, S.Sos. berpesan agar seluruh peserta memaksimalkan momen Persari ini untuk melatih kemandirian, kedisiplinan, dan kerja sama.

Usai upacara, peserta berganti baju olahraga dan melakukan senam pagi dengan penuh keceriaan. Gerakan senam yang enerjik membuat suasana semakin ceria. 

Tak lama kemudian, pukul 08.30 WIB, dimulailah sesi outbound, kegiatan paling ditunggu oleh seluruh peserta. Mereka melewati berbagai pos permainan, mulai dari tantangan KIM (Kemampuan Indra Manusia) meraba, mencium, dan melihat.


Tak hanya itu, ada juga tantangan paralon air, halang rintang, hingga latihan ketangkasan. Pamungkasnya, anak-anak juga diajarkan naik kuda, dengan pendampingan penuh. Gelak tawa dan sorakan dukungan terdengar di seluruh area, menggambarkan semangat kerja sama dan keberanian melawan rasa takut untuk menaklukkan tantangan, yang pada akhirnya diharapkan terpatri dalam diri para Siaga MIS Islam Terpadu Al-Uswah.

Menjelang siang, peserta berganti kegiatan ke renang. Dengan tetap diawasi oleh guru dan pembina, anak-anak menikmati aktivitas ini sambil melatih keberanian dan kebersihan diri. Setelah itu, mereka bersih diri, melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah, lalu makan siang bersama di area teduh taman wisata.

Pukul 13.00 WIB, tibalah saat yang dinantikan: penutupan dan pelantikan Siaga. Suasana khidmat terasa ketika para pramuka Siaga Garuda menerima tanda pelantikan dari pembina. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi sayonara, di mana anak-anak berpamitan dengan penuh tawa dan semangat baru. 

Persari 2025: Satu Hari, Sejuta Makna

Persari 2025 bukan sekadar kegiatan berkemah sehari, melainkan sekolah kehidupan di alam terbuka. Dari berangkat pagi dengan seragam rapi hingga pulang dengan wajah penuh senyum, setiap detik dihabiskan untuk belajar arti kebersamaan, kemandirian, dan rasa syukur.

Kegiatan ini juga menjadi bukti kuatnya sinergi antara sekolah, pembina, dan orang tua dalam membentuk generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan masa depan.

“Melalui Persari, kami ingin anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh secara mental dan spiritual,” ujar pembina Pramuka MIS Islam Terpadu Al-Uswah, Ustadzah Pristya.

Satu hari mungkin terasa singkat, tetapi bagi anak-anak siaga Al-Uswah, Persari 2025 akan selalu dikenang sebagai hari di mana mereka belajar menjadi pribadi yang berani, mandiri, dan selalu ceria dalam menebar kebaikan.

Terima kasih tak terhingga dihaturkan kepada wali ananda yang telah mendukung penuh kegiatan Persari 2025, baik secara moral maupun material. Atas support wali ananda kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan bermakna. Serta ustadz-ustadzah yang telah mempersiapkan kegiatan Persari dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, apresiasi sebesar-besarnya disampaikan.

Tak lupa, terima kasih pula kepada kakak-kakak SMP IT dan SMA IT Al-Uswah yang telah menjadi pendamping bagi adik-adik MIS Islam Terpadu Al-Uswah. Semoga pengalaman satu hari ini meninggalkan sejuta makna dan beribu pembelajaran untuk menjadi insan lebih baik lagi ke depannya.

Apa yang Didapatkan Anak-Anak dari Persari 2025?

MIS Islam Terpadu Al-Uswah berkomitmen bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan adalah bagian dari pembelajaran dan harus ada yang didapatkan oleh siswa. Alhamdulillah, melalui Persari 2025 ini, tidak sedikit pembelajaran yang diperoleh siswa secara soft skill maupun hard skill. Mulai dari belajar dari aspek self-leadership, kedisiplinan, kemandirian, hingga problem solving. Maka, inilah yang menjadi target ketercapaian program Persari 2025.

Lantas, seberapa jauh target ketercapaian itu terpenuhi? Seberapa banyak anak-anak yang sudah merasa terasah skill self-leadership, kedisiplinan, kemandirian, hingga problem solving dari Persari 2025? 

Nantikan release report ketercapaian program Persari 2025 di postingan selanjutnya!




4 Komentar

  1. Masya Allaah... menginspirasi sekali. Semangat anak-anak sholih sholihah 🙏🏻🙏🏻

    BalasHapus
  2. Semangat sholih Sholihah, anak hebat

    BalasHapus
  3. Doakan kami senantiasa berkarya untuk bangsa negara dan Agama

    BalasHapus
  4. Barokallah.. semoga istiqomah

    BalasHapus