Acara Tasyakuran Kelulusan Kelas 6 digelar di aula lantai dua MIS IT Al-Uswah, dengan kehadiran seluruh orang tua, guru, serta jajaran yayasan Al Uswah. Meski dengan gemerlap panggung yang sederhana, tetapi nuansa kehangatan dan kekeluargaan menjadikan acara ini jauh lebih istimewa.
Lantunan Albanjari menyambut tamu dengan syahdu, mengawali acara dengan shalawat. Kemudian, tiga siswa dari jenjang bawah membuka acara dalam tiga bahasa, menggambarkan luasnya cakrawala pendidikan yang ditanamkan sejak dini. Mereka adalah Tsuroyya Shofwah Salsabila kelas 5A (MC bahasa Indonesia), Nafeesa Mumpuni Putri kelas 4A (MC bahasa Inggris), dan Sayyidatu Iswatin Nafi'ah kelas 4B (MC bahasa Jawa krama Inggil).
Lagu Indonesia Raya dan Mars JSIT dikumandangkan khidmat oleh siswa kelas 6A dan 6B, sebelum dilanjutkan dengan sambutan penuh makna dari Ketua Yayasan Al Uswah, Bapak Abdul Mu’in, S.Pd., serta Direktur Pendidikan, Bapak Akhmad Lutfi, S.Pd.I. Dalam setiap kalimat mereka, terselip harapan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang mulia: berilmu, beriman, dan beradab.
Penampilan adik-adik dari kelas 4 dan kelas 2 mengisi ruang dengan tawa dan senyum. Namun, saat prosesi pelepasan dimulai, keheningan berubah menjadi haru. Satu per satu, siswa maju ke depan menerima tanda kelulusan, bahwa perjalanan mereka di MIS IT Al-Uswah telah tiba di ujungnya.
Persembahan Tari dari Ananda Kelas 2 |
Puncak emosi datang saat prosesi sungkem. Diiringi puisi yang mengalun teduh, anak-anak bersimpuh di hadapan ayah dan bunda bergantian. Peluk mereka erat, air mata tak bisa ditahan. Tak ada kata yang cukup mewakili rasa syukur dan cinta sebesar itu.
Puisi persembahan untuk guru pun dibacakan oleh siswa kelas 6A, Aqis Novenda Yusra. Suara lirih, kadang tersendat oleh tangis, mengalirkan ungkapan terima kasih yang mungkin tak pernah terucap sehari-hari. Dilanjutkan dengan persembahan lagu “Mungkinkah” dari Stinky dinyanyikan bersama-sama, dengan lirik yang telah digubah khusus sebagai persembahan istimewa dari kelas 6.
Yang membuat acara ini semakin membekas adalah persiapan yang dilakukan penuh kesungguhan. Sehari sebelumnya, para siswa telah bermalam di sekolah. Mereka menata aula, berlatih, hingga mempersiapkan acara, dengan bimbingan para guru yang sabar mendampingi hingga larut malam.
Tasyakuran ini bukan sekadar perpisahan, melainkan peluk panjang penuh doa. Di hari itu, langkah kecil anak-anak terasa besar. Mereka telah tumbuh. Mereka siap melanjutkan perjalanan. Dan di dalam ruang aula itu, MIS IT Al-Uswah melepas mereka bukan hanya sebagai siswa, melainkan sebagai bagian dari keluarga yang akan selalu dirindukan.
0 Komentar