Selasa, 17 Juni 2025, MIS IT Al Uswah menjadi arena ekspresi, pentas kolaborasi, dan ruang pembuktian bahwa Pelajar Pancasila bukan sekadar jargon, melainkan nyata dalam aksi. Gebyar P5 dan Gelar Karya 2024/2025 meletupkan energi positif sejak pagi. Acara ini dihadiri dengan penuh antusiasme dari seluruh warga sekolah dan wali murid.
Langkah-langkah kecil penuh semangat menyambut hari yang besar. Acara dibuka dengan irama Albanjari yang menggemakan shalawat, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Lembaga MI, Ustadzah Khusnul Khotimal, S.Th.I. turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, baik para guru maupun paguyuban wali murid, yang telah mempersiapkan acara dengan sebaik-baiknya.
Tak ketinggalan momen yang menyentuh, yaitu kelulusan Tasmi’ Al-Qur’an Juz 29 dan 30 siswa-siswi Al Uswah. Perasaan bangga mengiringi ketika Direktur Pendidikan Al Uswah, Ustadz Akhmad Lutfi, S.Pd.I. memberikan sertifikat kepada para hafidz dan hafidzah cilik. Semoga menjadi pijakan awal sekaligus penyemangat untuk melanjutkan hafalan dan senantiasa menjaganya.




Langkah-langkah kecil penuh semangat menyambut hari yang besar. Acara dibuka dengan irama Albanjari yang menggemakan shalawat, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Lembaga MI, Ustadzah Khusnul Khotimal, S.Th.I. turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, baik para guru maupun paguyuban wali murid, yang telah mempersiapkan acara dengan sebaik-baiknya.
Tak ketinggalan momen yang menyentuh, yaitu kelulusan Tasmi’ Al-Qur’an Juz 29 dan 30 siswa-siswi Al Uswah. Perasaan bangga mengiringi ketika Direktur Pendidikan Al Uswah, Ustadz Akhmad Lutfi, S.Pd.I. memberikan sertifikat kepada para hafidz dan hafidzah cilik. Semoga menjadi pijakan awal sekaligus penyemangat untuk melanjutkan hafalan dan senantiasa menjaganya.
Ketika Cerita Rakyat dan Semangat Merdeka Berjumpa di Panggung
Panggung karya mulai dibuka, setiap kelas tampil membuktikan bahwa belajar bisa seasyik ini. Kelas 1 A-B-C tampil membawakan sendratari “Asal-Usul Gunung Semeru”. Bukan hanya menari, mereka juga menyulam legenda dan nilai religius ke dalam gerak dan dialog. Cerita rakyat dikemas ulang, lalu ditampilkan dengan cara yang tak biasa dengan keyakinan yang luar biasa.Kelas 2 A-B-C tak mau kalah. Drama Perjuangan Kemerdekaan RI mereka menyuguhkan pertunjukan sejarah yang memukau. Ada letupan semangat dan kobaran nasionalisme membara. Mereka mungkin kecil secara usia, tapi besar dalam cara menyampaikan pesan: bahwa Indonesia lahir dari nyala perjuangan, dan nyala itu tak boleh padam.




Drama Musical: Perbedaan, Keberanian, dan Empati.
Sementara itu, kelas 3 A-B-C menampilkan remake cerita Jumbo, yang membawakan nilai-nilai kebersamaan dan mengajarkan arti menghargai keberagaman. Dengan lincah dan tulus, anak-anak ini membuktikan bahwa pesan moral bisa disampaikan dengan ringan, tapi tetap menggugah. Drama ini membawakan pesan kuat bahwa "Berbeda itu Istimewa, dan Berani itu Luar Biasa!".
Market Day: Ketika Rasa, Rupa, dan Ide Jadi Satu
Berlangsung bersamaan, ada pula acara Market Day yang digelar oleh siswa kelas 4 dan 5. Seolah berubah menjadi pasar mini, halaman sekolah ramai oleh stan-stan kecil yang menjajakan aneka kuliner hasil kreasi anak-anak. Dari jajanan tradisional hingga makanan kekinian, semua hasil buatan tangan mungil yang penuh semangat dan cita rasa belajar. Market Day bukan sekadar soal rasa, melainkan tentang pembelajaran tanggung jawab dan melatih kewirausahaan anak-anak.
Ada juga yang menjual slime, gantungan kunci custom, serta banyak lainnya produk unik. Anak-anak ini tak hanya bermain dengan ide, mereka menghidupkannya dari barang-barang yang nyaris dibuang. Sebuah pelajaran besar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dan kekuatan kreativitas.
Terima kasih untuk para ustadz-ustadzah yang membimbing dengan sepenuh hati, untuk para orang tua yang selalu hadir dengan dukungan tiada henti, dan untuk anak-anak hebat yang sudah tampil luar biasa. Kalian bukan hanya tampil, kalian bersinar.
MIS IT Al Uswah percaya: belajar yang menyenangkan akan membekas lebih lama daripada sekadar nilai di atas kertas. Dan hari ini, seluruh sekolah menyaksikannya sendiri.
Di sudut lain halaman, kelas 5 menghadirkan Pameran Hasil Karya Daur Ulang Limbah Rumah Tangga. Botol bekas berubah jadi hiasan cantik. Kardus tak terpakai menjelma jadi rak buku unik. Tutup botol dan aneka limbah rumah tangga bersatu menjadi karya kreatif yang membuat siapa pun mengangguk kagum.
Ada juga yang menjual slime, gantungan kunci custom, serta banyak lainnya produk unik. Anak-anak ini tak hanya bermain dengan ide, mereka menghidupkannya dari barang-barang yang nyaris dibuang. Sebuah pelajaran besar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dan kekuatan kreativitas.
Satu Hari, Seribu Makna
Gebyar P5 dan Gelar Karya bukan tentang siapa paling hebat atau tampil paling keren. Ini tentang bagaimana anak-anak belajar mengenali dirinya, mengolah bakat, bekerja sama, dan tampil percaya diri di hadapan orang lain. Tentang bagaimana madrasah, guru, dan orang tua menjadi satu barisan untuk menciptakan ruang tumbuh yang sehat dan menggembirakan.Terima kasih untuk para ustadz-ustadzah yang membimbing dengan sepenuh hati, untuk para orang tua yang selalu hadir dengan dukungan tiada henti, dan untuk anak-anak hebat yang sudah tampil luar biasa. Kalian bukan hanya tampil, kalian bersinar.
MIS IT Al Uswah percaya: belajar yang menyenangkan akan membekas lebih lama daripada sekadar nilai di atas kertas. Dan hari ini, seluruh sekolah menyaksikannya sendiri.
0 Komentar